Semakin meningkatnya jumlah penduduk yang kemudina meningkatkan pula limbah dari proses konstruksi yang ada. Sehingga sekarang sudah saatnya kita saebagai engineer menggunakan teknologi yang benar-benar memilki sifat tahan lama dan ramah lingkungan.
Rumah-rumah di Indonesia sendiri yang kebanyakan masih menggunakan teknologi kosntruksi yang konvensional dan menghasilkan limbah dan menggunakan bahan yang non renewable. Terutama penggunaan tanah liat dalam konstruksi. Penggunaan tanah liat sendiri yang digunakan untuk batu bata pun juga masih dipakai sebagai bahan utama untuk keramik.
Namun kini sekarang penggunaan tanah liat sebagai bahan utama pembuatan keramik dapat dikurangi. Penggunaan bahan material yang lebih simple dan ramah lingkungan sudah ada. Linoleum yang merupakan bahan yang diggnakan untuk melapisi lantai rumah sudah dapat menggantikan fungsi keramik.
Karena linoleum yang berfungsi hanya sebagai pelapis, maka linoleum membutuhkan permukaan yang cukup padat dan keras untuk dijadikan sebagai tempatnya. Pemasangan, pelapis lantai linoleum hanya memerlukan permukaan lantai rata, seperti pada lantai semen dan kemudian ditempelkan memakai perekat khusus.
Ketebalan linoleum yang kurang dari 5 mm dan memiliki banyak motif yang dapat dipilih sesuai keinginan kita. Selain itu juga, linoleum mampu menahan panas yang lebih baik daripada plastik dan mampu terurai oleh tanah sehingga penggunaan linoleum akan semakin menghijaukan lingkungan kita.
Sumber : http://newkidjoy.blogspot.com/2011/11/green-building-pelapis-lantai-yang.html
Sumber : http://newkidjoy.blogspot.com/2011/11/green-building-pelapis-lantai-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar