oleh: Ir. Boy DS. Tambusai
Musim
penghujan mulai tiba, dan beberapa email yang masuk meminta Pak Boy
membahas hal-hal yang mungkin terjadi disaat musim hujan. Ada banyak
usul dari para pembaca agar yang dibahas ini dan itu. Sebelumnya Pak Boy
mengucapkan terima kasih atas masukannya. Dan dari sekian masukan yang
masuk, mungkin yang pertama kali kita bahas adalah cara mengatasi WC
mampet. Hal ini penting karena biasanya, dimusim hujan, WC selalu
mampet. Nah, untuk itu sebaiknya kita membahas yang ini dulu.
WC (Water Closet) alias toilet yang di Inggris sana lebih dikenal dengan
istilah "lavatory" atau "loo" dan di Amerika "restroom" dan "bilik air"
atau "tandas" di Malaysia alias "kamar kecil" atau "kakus" di
Indonesia, merupakan bagian penting yang harus ada saat membangun rumah. Namun keberadaannya seringkali terabaikan disaat rumah
tersebut sudah dihuni dan digunakan. Perlakuan semena-mena terhadap WC
dan komponennya seperti lubang WC, pipa pembuangan dan septic tank, akan
membuat umur WC dan komponennya pendek. Hal ini biasanya diawali dengan
seringnya WC mampet dimana kotoran yang sudah disiram, beberapa saat
kemudian balik lagi. Belum lagi bau kamar mandi dan ruang WC yang
akhir-akhir ini kurang sedap. Padahal sudah diberi pengharum ruangan,
tapi kalah harum sama bau yang lain.
Cari Sumber Permasalahannya
Banyak
faktor yang sering menjadi penyebab WC mampet. Ada faktor teknis dan
faktor non teknis. Biasanya penyebab awal WC mampet adalah faktor non
teknis alias faktor salah penggunaan atau pemakaian.
Parah tidaknya faktor non teknis ini akan menentukan kondisi faktor
teknis dan cara penanggulangannya kemudian. Faktor teknis itu sendiri
biasanya bersumber pada dua hal yakni pipa saluran pembuangan dan septic
tank. Untuk itu, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mencari
sumber permasalahannya pada kedua komponen ini.
Periksa Kondisi Septic Tank
Bila WC Anda mampet, cobalah periksa kondisi septic tank. Biasanya septic tank ditempatkan di belakang rumah atau di samping depan rumah.
Siapkan senter dan bukalah pintu septic tank yang ada di bagian
atasnya. Septic tank yang sudah lama tidak dikontrol biasanya pintunya
susah dibuka. Anda bisa mengetoknya pelan-pelan dengan palu atau
menggoyang-goyangnya agar sedikit demi sedikit bisa bergerak. Bila ada
rumput atau tanaman liar yang tumbuh di sela pinggir pintu septic tank,
cobalah cabut. Akar rumput yang menempel akan membuat pintu septic tank
rapat dan susah dibuka. Kerok juga sela pinggirnya dengan pisau untuk
mengeluarkan tanah yang tersisa agar pintu septic tank semakin mudah
dibuka.
Bila pintu sudah terbuka, lihatlah kondisi dalam septic tank dengan
senter. Bila isi septic tank penuh melebihi level lubang pembuangan,
mungkin itu penyebabnya. Anda bisa memanggil mobil tinja untuk
menyedotnya. Atau bila Anda ingin berkeringat sedikit untuk memanfaatkan
lumpur dalam septic tank sebagai pupuk, Anda tinggal mengeroknya.
Gunakanlah ember atau timba kecil yang muat bila dimasukkan melalui
pintu septic tank. Ikatkan ember kecil tadi dengan tali. Lumpur septic
tank pun bisa Anda pindahkan seember demi seember ke tiap tanaman bunga
yang ada di halaman rumah Anda . Badan berkeringat, bunga di halaman subur dan septic tank pun terkuras.
Bersihkan Saluran Pipa Pembuangan
Namun
bila Anda melihat kondisi septic tank tidak penuh dan level air lumpur
dalam septic tank jauh berada di bawah mulut pipa pembuangan, itu
artinya tidak ada masalah pada septic tank Anda. Dugaan terbesar
masalahnya ada pada saluran pipa pembuangan. Pipa pembuangan WC yang
"bermuara" ke lubang septic tank bisa jadi tersumbat. Yang jelas
penyebabnya adalah faktor non teknis alias salah penggunaan sebagaimana
yang telah disinggung di atas tadi. Ini bisa berupa kelalaian penghuni rumah
yang sering membuang sampah ke dalam lubang WC. Sampah yang tidak bisa
terdaur ulang seperti pembalut wanita, tissue, bungkus sabun, kantong
plastik kresek dan semisal dengannya sangat mudah tersangkut dalam pipa
pembuangan. Apalagi bila jarak pipa pembuangan menuju septic tank itu
sangat jauh dan berkelok-kelok. Kemungkinan sampah jadi tersangkut makin
besar.
Untuk mengatasi hal ini, ada tips sederhana yang bisa Anda lakukan,
khususnya bila pintu septic tank Anda cukup besar dan jarak antara
saluran pipa septic tank ke WC tidak terlalu jauh serta lurus. Siapkan
kawat jemuran atau kawat aluminium yang bisa dibeli di toko bangunan.
Perkirakan
panjang kawat tersebut minimal sama dengan panjang saluran pipa
pembuangan. Ikat ujung kawat dengan segumpal kain bekas yang sudah
dililit sebesar kepalan tinju atau lebih kecil dari diameter pipa.
Berlahan masukkan ujung kawat tadi melalui lubang pipa yang ada di dalam
septic tank. Masukkan kawat tadi maju-mundur sampai jauh ke dalam. Cara
ini efektif membuat sampah yang tersangkut terlepas, sekaligus
membersihkan permukaan pipa dari lemak dan kotoran yang menempel.
Bila telah selesai, langkah terakhir adalah mengguyur pipa pembuangan
tersebut dengan air panas. Rebuslah air panas lebih kurang satu ember
atau kira-kira secukupnya. Sumbat ujung lubang pipa pembuangan yang ada
di septic tank terlebih dahulu dengan kain. Lalu masukkan air panas
mendidih tadi semuanya melalui lubang toilet. Biarkan beberapa lama. Air
panas yang memenuhi saluran dalam pipa pembuangan akan menggelontorkan
berbagai kotoran dan lemak yang menempel.
Membongkar dan Mengganti Pipa Pembuangan
Namun
bagaimana bila saluran pipa pembuangan WC ke septic tank jauh dan
berbelok-belok? Selama ini belum ada tips yang penulis temukan selain
membongkar lantai dan membersihkan sampah yang menyumbat secara
langsung. Ini memang pekerjaan berat dan butuh biaya lumayan. Oleh sebab
itu Anda harus mempersiapkan pendanaannya jauh-jauh hari dan mencari
tukang bangunan untuk melakukannya.
Permasalahannya yang rumit adalah menentukan di posisi mana sumbatan
pada pipa terjadi. Berdasarkan pengalaman, biasanya sumbatan terjadi
pada belokan pipa atau pada sambungan antar pipa. Oleh karena itu yang
pertama kali dibongkar adalah perkiraan posisi tempat dimana pipa
berbelok. Namun bila semua perkiraan sudah dicek dan tidak ada sumbatan,
langkah terakhir adalah membongkar seluruh saluran pipa yang lama dan
menggantinya dengan yang baru. Hal ini lebih menyelesaikan masalah dan
hemat waktu.
Perawatan
Setelah semua tips di atas dikerjakan dan permasalahan pun selesai,
langkah selanjutnya yang sangat penting adalah perawatan. Makna
perawatan disini adalah menghindari hal-hal yang bisa memicu terjadinya
mampet dan tersumbat terulang kembali. Untuk itu, Anda perlu tahu
apa-apa saja yang "haram" dilakukan agar semua kemungkinan di atas tidak
terjadi.
Pertama, dalam membilas sehabis buang air besar atau "istinjak" alias
cebok, gunakanlah air seperlunya. Volume air yang masuk ke dalam septic
tank harus seimbang, tidak berlebihan dan tidak pula kurang. Bila
berlebihan, maka septic tank akan over quota alias cepat penuh.
Sebaliknya bila volume air dalam septic tank kurang, maka akan
memperlambat proses penguraian. Bila proses penguraian lambat apalagi
terganggu, maka zat metana (CH4) yang ada pada kotoran akan berproses
menjadi karbondioksida (CO2), gas hidrogen sulfida (H2S) dan amoniak
(NH3), sehingga mengeluarkan bau tidak sedap yang berlebihan. Inilah
salah satu penyebab timbulnya bau yang berlebihan pada septic tank.
Biasanya ini terjadi di musim kemarau dimana volume air dalam septic
tank kurang atau malah kering sama sekali.
Kedua,
jangan membuang benda-benda padat yang tidak bisa diurai ke dalam
lubang WC seperti bekas pembalut wanita, plastik kresek, bungkus shampo
atau sabun, dan lain sebagainya. Salalu sediakan tempat sampah khusus di
dalam kamar mandi untuk tempat membuang sampah semacam itu. Sampah
plastik kresek yang tidak sampai mengalir ke septic tank karena
tersangkut di sambungan pipa pembuangan akan menghalangi mengalirnya
kotoran tinja ke septic tank. Akibatnya, kotoran dan sampah lain yang
dibuang ke dalam lubang WC akan tertumpuk di sana. WC pun jadi mampet
dan kotoran di lubang WC tidak bisa disiram.
Semoga dengan tips-tips di atas dan mengetahui cara merawat WC berikut komponennya, tidak ada lagi istilah "WC mampet" di rumah Anda.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar