Sabtu, 19 November 2011

Tips Merenovasi Rumah

Tips Merenovasi Rumah
Berikut ada beberapa tips yang mungkin bisa Anda laksanakan, terutama saat akan merenovasi rumah:

1. Sisihkan Dana
pelaksanaan renovasi rumah ibarat melubangi dompet. Uang cepat sekali terkuras habis tanpa terasa.  Biaya yang dikeluarkan sering kali melampaui perkiraan biaya yang sudah dibuat seblum pelaksaaan renvasi.  Sebelu renovasi dijalankan, sebaiknya tambahkan sekitar 205 dari anggaran biaya sebagai biaya tak terduga. kenaikan harga material atau perubahan design di tengah jalan, hanya beberapa hal yang membuat anggaran biaya sebaiknya dilebihkan sedikit.

2. Peraturan Sebagai Acuan Membangun
Pelaksanaan renovasi sering kalil membuat pusing kepala. Selain masalah dana yang pasti menyedot banyak pikiran, banyak masalah yang muncul tidak terduga. Sebenarnya pemerintah daerah sudah mengeluarkan peraturan yang memandu pelaksanaan pembangunan. Masing-masing daerah mengeluarkan kebijakana yang berbeda. Untuk DKI Jakarta sendiri, ada Perda no. 7 tahun 1991. dengan mematuhi apa yang ada di dalam perda tersebut saat pembangunan, seharusnya tidak ada masalah yang berarti. Sayangnya, banyuak masyrakat tidak mengethi, atau enggan mempelajari perda ini.

3. Menyimpan Material
Selama ini lokasi renovasi dapat ditandai dari keberadaan material di depan jalan. Gunungan pasir, tumpukan sak semen, susunan bata, dianggap wajar. Tidak dianggap aneh pula bila kegiatan ini mengganggu lalu lintas di jalan tersebut. Padahal, semua bahan bangunan yang diperlukan saat pembangunan rumah tersebut harus berada di dalam lahan yang sedang dibangun, karena menurut Perda, pelaksanaan pembangunan tidak boleh mengganggu lalu lintas.

Di samping itu, beberapa material membutuhkan perhatian khusus saat disimpan. Misalnya semen. Salah menyimpan, material ini mengeras dan tidak dapat digunakan lagi. Pertama, simpan semen di temat yang terlindung dari air dan kelembaban. Hindarkan semen dari hujan dan usahakan semen tidak bersentuhan langsung dengan tanah, dengan cara melapisi bagian bawahnya dengan papan kayu.

Pembelian material saat renovasi juga harus diatur waktunya, terlebih jika tempat penyimpanannya terbatas. Kadang ada pemikiran bahwa membeli material  diawal berarti kita mendapat harga yang lebih murah. Tetapi ada ruginya juga menyimpan material terlalu lama sebelum dipakai. ini meningkatkan resiko material pecah, rusak atau berkarat. Akhrinya banyak material yang tidak terpakai yang sama saja dengan pemborosan. Material yang sebaiknya baru dibeli ketika akan digunakakn antara lain batu bata, batako, keramik dan genteng.

4. Pasang Jaring Pengaman
Saat meningkat rumah, terutama di perumahan yang rumahnya saling berdempetan, masalah yang sering timbul adalah ketika dinding tinggi harus diplester dan cipratannya mengotori rumah atau lahan tetangga. Belum lagi resiko kejatuhan material rumah. Para tetangga jelas akan menyatakan keberatannya.

Sebenarnya dalam Perda no. 7 tahun 1991 pasal 250 ayat 1 sudah dijelaskan bahwa: "Untuk pelaksanaan bangunan tinggi dan atau bangunan lainnya yang dapat menimbulkan bahaya jatuhnya benda-benda ke sekitarnya, harus dipasang jaring pengaman." Peraturan ini juga berlaku untuk pembangunan rumah tinggal.

Lagi pula, mengenai kotoran akibat renovasi, pihak pembangunlah yang bertanggunjawab membersihkan dan memperbaiki sekitar lokasi sesuai keadaan semula. Ini pun tercakup dalam Perda yang sama, ayat 251. Karena itu, pemasangan jaring tidak saja berguna bagi lingkungan sekitarnya, tetapi juga menguntungkan pihak pembangun sebab jaring pengaman akan mengurangi kotor.***

------------------------------------------------------------
By: Fransisca Wungu Prasasti (sisca@tabloidrumah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar